Kamis, 02 Desember 2010

Lemon Tea Squash

Bahan:
4sachet Teh Celup
500mL Air
200gr Gula Pasir
1sdt Selasih, rendam air panas
2sdm Air Jeruk lemon
2kaleng Soda tawar
200gr Es Batu

Cara Membuat Lemon Tea:

  1. Rebus air hingga mendidih. Masukkan teh. Diamkan 15menit.
  2. Masukkan gula pasir. Masak dengan api kecil hingga mendidih. Angkat dan dinginkan.
  3. Tambahkan selasih dan air jeruk lemon. Aduk rata.
  4. Tuang es batu dalam gelas. Masukkan air lemon tea. Tuang soda tawar. Sajikan dingin.

AIDS Sekilas

Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV;[1] atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).

Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.

HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu.[2][3] Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.

Para ilmuwan umumnya berpendapat bahwa AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara.[4] Kini AIDS telah menjadi wabah penyakit. AIDS diperkiraan telah menginfeksi 38,6 juta orang di seluruh dunia.[5] Pada Januari 2006, UNAIDS bekerja sama dengan WHO memperkirakan bahwa AIDS telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang sejak pertama kali diakui pada tanggal 5 Juni 1981. Dengan demikian, penyakit ini merupakan salah satu wabah paling mematikan dalam sejarah. AIDS diklaim telah menyebabkan kematian sebanyak 2,4 hingga 3,3 juta jiwa pada tahun 2005 saja, dan lebih dari 570.000 jiwa di antaranya adalah anak-anak.[5] Sepertiga dari jumlah kematian ini terjadi di Afrika Sub-Sahara, sehingga memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menghancurkan kekuatan sumber daya manusia di sana. Perawatan antiretrovirus sesungguhnya dapat mengurangi tingkat kematian dan parahnya infeksi HIV, namun akses terhadap pengobatan tersebut tidak tersedia di semua negara.[6]

Hukuman sosial bagi penderita HIV/AIDS, umumnya lebih berat bila dibandingkan dengan penderita penyakit mematikan lainnya. Terkadang hukuman sosial tersebut juga turut tertimpakan kepada petugas kesehatan atau sukarelawan, yang terlibat dalam merawat orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA).

Rumus Konversi Suhu

Kriteria kelvin Celsius Fahrenheit Rankine Delisle Newton Réaumur Rømer
Nol absolut 0 K -273,15 °C -459,67 °F 0 °Ra 559.73 °De -90,14 °N -218,52 °Ré -135,9 °Rø
Titik beku air 273,15 K 0 °C 32 °F 491,67 °Ra 150 °De 0 °N 0 °Ré 7,5 °Rø
Suhu badan manusia 310,15 K 37 °C 98,6 °F 558,27 °Ra 94,5 °De 12,21 °N 29,6 °Ré 26,93 °Rø
Titik didih air 373,15 K 100 °C 212 °F 671,67 °Ra 0 °De 33 °N 80 °Ré 60 °Rø


Dari kelvin

Skala yang diinginkan Formula
Celsius °C = K − 273,15
Fahrenheit °F = K × 1,8 − 459,67
Rankine °Ra = K × 1,8
Delisle °De = (373,15 − K) × 1,5
Newton °N = (K − 273,15) × 33/100
Réaumur °Ré = (K − 273,15) × 0,8
Rømer °Rø = (K − 273,15) × 21/40 + 7,5

Dari Celsius

Skala yang diinginkan Formula
kelvin K = °C + 273,15
Fahrenheit °F = °C × 1,8 + 32
Rankine °Ra = °C × 1,8 + 491,67
Delisle °De = (100 − °C) × 1,5
Newton °N = °C × 33/100
Réaumur °Ré = °C × 0,8
Rømer °Rø = °C × 21/40 + 7,5

[sunting] Dari Fahrenheit

Skala yang dinginkan Formula
kelvin K = (°F + 459,67) / 1,8
Celsius °C = (°F − 32) / 1,8
Rankine °Ra = °F + 459,67
Delisle °De = (212 − °F) × 5/6
Newton °N = (°F − 32) × 11/60
Réaumur °Ré = (°F − 32) / 2,25
Rømer °Rø = (°F − 32) × 7/24 + 7,5

Dari Rankine

Skala yang diinginkan Formula
kelvin K = °Ra / 1,8
Celsius °C = °Ra / 1,8 + 273,15
Fahrenheit °F = °Ra - 459,67
Delisle °De = (671,67 − °Ra) × 5/6
Newton °N = (°Ra − 491,67) × 11/60
Réaumur °Ré = (°Ra / 1,8 + 273,15) × 0,8
Rømer °Rø = (°Ra − 491,67) × 7/24 + 7,5

[sunting] Dari Delisle

Skala yang diinginkan Formula
kelvin K = 373,15 − °De × 2/3
Celsius °C = 100 − °De × 2/3
Fahrenheit °F = 212 − °De × 1,2
Rankine °Ra = 671,67 − °De × 1,2
Newton °N = 33 − °De × 0,22
Réaumur °Ré = 80 − °De × 8/15
Rømer °Rø = 60 − °De × 0,35

Dari Newton

Skala yang diinginkan Formula
kelvin K = °N × 100/33 + 273,15
Celsius °C = °N × 100/33
Fahrenheit °F = °N x 60/11 + 32
Rankine °Ra = °N × 60/11 + 491,67
Delisle °De = (33 − °N) × 50/11
Réaumur °Ré = °N × 80/33
Rømer °Rø = °N × 35/22 + 7,5

[sunting] Dari Réaumur

Skala yang diinginkan Formula
kelvin K = °Ré / 0,8 + 273,15
Celsius °C = °Ré / 0,8
Fahrenheit °F = °Ré × 2,25 + 32
Rankine °Ra = °Ré × 2,25 + 491,67
Delisle °De = (80 − °Ré) × 1,875
Newton °N = °Ré × 33/80
Rømer °Rø = °Ré × 21/32 + 7,5

Dari Rømer

Skala yang diinginkan Formula
kelvin K = (°Rø − 7,5) × 40/21 + 273.15
Celsius °C = (°Rø − 7,5) × 40/21
Fahrenheit °F = (°Rø − 7,5) × 24/7 + 32
Rankine °Ra = (°Rø − 7,5) × 24/7 + 491,67
Delisle °De = (60 − °Rø) × 20/7
Newton °N = (°Rø − 7,5) × 22/35
Réaumur °Ré = (°Rø − 7,5) × 32/21

TRANS MUSI

Masalah Angkutan Umum di Palembang adalah jumlahnya yang banyak menumpuk di satu jalan di pusat kota (jalan Sudirman untuk Bus kota, dan jalan merdeka untuk oplet), sehingga persaingan menjadi sangat tinggi. Persaingan tersebut membuat operator sulit mendapatkan untung, sehingga mereka menuntut rute melalui keramaian pusat kota. Jadi masalahnya bergeser ke masalah pembagian rute.

Sejak tahun 1990, ketika Terminal di bawah jembatan Ampera, di pusat kota Palembang ditutup, mestinya Palembang sudah mempunyai perbaikan rute yang mantap sesuai dengan dasar keinginan perjalanan penumpang. Sudah sering dilakukan Survey Asal Tujuan perjalanan penumpang di Palembang ini, yaitu oleh Jurusan Teknik Sipil Unsri (Buchari Erika, 1988, 1990, 1997, Purba Rully dkk 2004), dan Bappeda kota (PUSTRAL Yogyakarta 2003). Semua menunjukkan gambaran keinginan perjalanan penumpang yang tidak dapat dipenuhi dengan pembagian rute yang ada. Sudah sering juga artikel tentang ini ditulis, tapi memang ternyata visinya belum sama, sehingga apa yang sudah berhasil dibuktikan di tempat lain mengenai pembagian rute, tidak mau diterapkan disini.

Apa definisi rute menurut ilmu Transportasi?

Rute adalah jalur pelayanan angkutan umum, tentunya dibagi sesuai dengan data survey keinginan perjalanan penumpang yaitu berdasarkan survey asal tujuan perjalanan penumpang. Rute memiliki jangkauan pelayanan, jadwal, frekuensi kedatangan dan keberangkatan angkutan umum, tariff, fasilitas berhenti (bus stop) dan terminal. Rute bukanlah barang atau hak milik pribadi yang tidak dapat diubah ubah.

Pengertian Rute bagi pengusaha transportasi adalah rute merupakan sumber penghasilan mereka, yang harus mendekati pusat keramaian agar menghasilkan banyak penumpang dan menghasilkan banyak setoran setiap harinya. (Tentunya hal ini sangat bertentangan dengan dengan definisi rute diatas).

Disini terlihat masalah yang mendasar dari System pembagian Rute adalah;

1) Persepsi masyarakat, perencana dan pemerintah tentang rute tidak sama

2) Pendekatan Penangan Rute yang ada berdasarkan uji coba (trial and error) dan tidak berdasarkan ilmu perencanaan transportasi, hukum transportasi dan ekonomi transportasi.

3) Semua Rute bus (7) melalui jalan Sudirman, dan semua rute lama oplet (10) melalui jalan merdeka, yang membuat kusut dan polusi, dan bising di pusat kota.

4) Peraturan dan Organisasi Transportasi tidak mendukung keberadaan angkutan umum ini sehingga secara internasional masih dikategorikan sebagai angkutan non formal.

Sebetulnya beberapa praktek di Negara Negara berkembang dapat menjadikan wawasan betapa masalah angkutan umum non formal sudah lumrah terjadi, seperti apa yang dialami kota Palembang saat ini. Bedanya, mereka dapat keluar dari masalah ini, sementara kita “terbenam” didalamnya. Pada kenyataannya pemerintah dalam hal ini para ahli Transportasi di Dinas Perhubungan tidak dapat murni menerapkan ilmu Transportasinya, karena rute sepertinya sudah menjadi hak milik sopir dan pengusaha yang tidak bolah diganggu gugat siapapun, bahkan oleh pemerintah. Hal ini tambah seru dengan adanya demokrasi reformasi, dimana orang bebas berdemonstrasi mengemukakan pendapatnya masing masing. Dipotong atau diperpanjang sedikit saja rutenya sudah menjadi masalah. Bahkan tuntutan tersebut berkembang sampai menuntut mundurnya pejabat Dinas Perhubungan.

Tawaran untuk memperkenalkan Trans Musi kedengarannya bagus. Namun kalau semua rute tetap dipaksakan harus lewat pusat kota semua, sudah terbayang akan menjadi semakin kusutlah pusat kota Palembang. Kalau memperkenalkan angkutan umum yang bagus, dengan AC harus disertai ketepatan waktu. Kebanyakan orang memilih moda angkutannya karena ingin waktu perjalanannya lebih singkat atau minimal sama dengan ketika dia menggunakan kendaraan pribadi (mobil atau motor). Sehingga, penekanan harus tertuju pada “mempersingkat” waktu perjalanan termasuk waktu tunggu, waktu ganti dan waktu di dalam kendaraan umum.

Kalau waktu perjalanan yang lebih singkat tidak tercapai, sulit bagi perencana mengharapkan user (pengguna) dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum baru meskipun sudah lebih modern. Contohnya saja di Jakarta, orang masih senang menggunakan mobil atau motor atau ojek, untuk mencapai tujuan dengan cepat.

Melihat kemampuan yang dimiliki oleh Palembang, dan membandingkan system di beberapa Negara berkembang lainnya, maka dapat disimpulkan bahwa untuk masalah Rute di Palembang dapat diselesaikan sebagai berikut (Buchari Erika, 2008);

1) Buat Perencanaan Jaringan Angkutan Umum (Rute) secara bertingkat atau hierarchy berdasarkan survey asal dan tujuan penumpang. Tidak perlu survey lagi, karena data Bappeda, 2003 atau Unsri, 2004 masih dapat digunakan pada tahun 2008 ini. Maksudnya hierarchy disini adalah jalan jalan Utama dilayani oleh angkutan yang lebih besar, dan kemudian angkutan yang lebih kecil melayani sebagai pengumpan atau feeder.

2) Hitung berapa pengusaha angkutan umum yang rutenya “terpengaruh” atau terkena dampak akibat perencanaan ini, dan buat pendataan pendapatan dari sopir perhari saat ini (data ini sudah ada juga). Gunanya untuk menghitung besaran subsidi yang diperlukan.

3) Buat pendataan tentang pembagian rute baru yang rutenya “gemuk” dan rutenya “kurus”, kemudian buat perhitungan subsidi terhadap rute kurus. Subsidi ini ada masanya, yaitu sampai rute tersebut normal dan mendapatkan rejeki yang normal (normal market).

4) Buat Organisasi Otorita Angkutan Umum (Public Transport Authority)

5) Buat Organisasi Pengusaha Angkutan Umum yang independent, yang dilegalisasikan dan keputusannya yang dikeluarkan dapat disahkan secara hukum. (Dibuat berdasarkan Undang Undang, perlu secara nasional diperbaiki, selagi Perbaikan UULLAJ belum disahkan dapat diselipkan materi ini)

6) Buat Organisasi Partisipasi masyarakat dan working group discussion

7) Buat sistem tender untuk rute, yang pelaksanaannya dapat dilakukan didalam Organisasi Pengusaha Angkutan. Sebagian Negara tetap masih dikontrol oleh Public Transport Authority.

8) Buat aturan dengan Operator/Pengusaha Angkutan tentang cara cara a) tender rute; b) uji coba rute baru, yang memerlukan data rute baru dan kemungkinan pemasukan bagi sopir dan pengusaha angkutan c) bila sependapat membuat system pembagian giliran rute operasi bagi pengusaha d) buat bersama perhitungan subsidi bagi pengusaha yang terkena rute kurus, besaran dan lamanya subsidi

9) Sementara ada perbaikan rute, pemerintah harus menghentikan pemberian lisensi atau ijin pengusaha bus/oplet.

10) Pemerintah harus menyadari bahwa biaya subsidi tidak seberapa dibandingkan dengan biaya kemacetan terhadap a) lingkungan (polusi dan bising); b) ekonomi (waktu, ongkos BBM dan peluang melakukan kerja tambahan); c) penampilan kota yang lebih indah; dan d) kesehatan yang lebih baik untuk para sopir, pengguna jalan, masyarakat umum.

Kalau pemerintah, organisasi pengusaha dan organisasi sopir, sudah tahu caranya membangun kerjasama, Rute bukanlah masalah, melainkan hanyalah sebuah pelayanan, dapat jadi menguntungkan dan dapat merugikan karena usaha bersama.

Pemerintah juga harus mempunyai tanggung jawab kepada masyarakat, jangan hanya melihat untungnya saja dari adanya privatisasi tetapi lebih kepada pemberdayaan swasta dalam bersama sama melayani masyarakat perkotaan.

Jangan dilihat dari berapa pemerintah mendapatkan masukan dari pajak pengusaha swasta, melainkan harus disadari keuntungan dari berapa besar pemerintah sudah dapat menghemat pengeluaran untuk biaya perbaikan lingkungan, perbaikan kota, perbaikan kesehatan dan perbaikan ekonomi serta peluang masyarakat untuk hidup lebih baik.

Sekilas Tentang MONAS

Monumen Nasional yang terletak di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, dibangun pada dekade 1961an.

Tugu Peringatan Nasional dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Soedarsono dan Frederich Silaban, dengan konsultan Ir. Rooseno, mulai dibangun Agustus 1959, dan diresmikan 17 Agustus 1961 oleh Presiden RI Soekarno. Monas resmi dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975.

Pembagunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terbangkitnya inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.

Tugu Monas yang menjulang tinggi dan melambangkan lingga (alu atau anatan) yang penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Semua pelataran cawan melambangkan Yoni (lumbung). Alu dan lumbung merupakan alat rumah tangga yang terdapat hampir di setiap rumah penduduk pribumi Indonesia.

Lapangan Monas mengalami lima kali penggantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas. Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga.

Bentuk Tugu peringatan yang satu ini sangat unik. Sebuah batu obeliks yang terbuat dari marmer yang berbentuk lingga yoni simbol kesuburan ini tingginya 132 m.

Di puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang berbentuk nyala obor perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35kg. Lidah api atau obor ini sebagai simbol perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih kemerdekaan.

Pelataran puncak dengan luas 11x11 dapat menampung sebanyak 50 pengunjung. Pada sekeliling badan elevator terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi. Dari pelataran puncak tugu Monas, pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh penjuru kota Jakarta. Arah ke selatan berdiri dengan kokoh dari kejauhan Gunung Salak di wilayah kabupaten Bogor, Jawa Barat, arah utara membentang laut lepas dengan pulau-pulau kecil berserakan. Bila menoleh ke Barat membentang Bandara Soekarno-Hatta yang setiap waktu terlihat pesawat lepas landas.

Pelataran puncak tugu berupa "Api Nan Tak Kunjung Padam" yang berarti melambangkan Bangsa Indonesia agar dalam berjuang tidak pernah surut sepanjang masa. Tinggi pelataran cawan dari dasar 17 m dan ruang museum sejarah 8 m. Luas pelataran yang berbentuk bujur sangkar, berukuran 45x45 m, merupakan pelestarian angka keramat Proklamasi Kemerdekaan RI (17-8-1945).

Pengunjung kawasan Monas, yang akan menaiki pelataran tugu puncak Monas atau museum, dapat melalui pintu masuk di seputar plaza taman Medan Merdeka, di bagian utara Taman Monas. Di dekatnya terdapat kolam air mancur dan patung Pangeran Diponegoro yang sedang menunggang kuda, terbuat dari perunggu seberat 8 ton.

Patung itu dibuat oleh pemahat Italia, Prof. Coberlato sebagai sumbangan oleh Konsulat Jendral Honores, Dr Mario di Indonesia. Melalui terowongan yang berada 3 m di bawah taman dan jalan silang Monas inilah, pintu masuk pengunjung ke tugu puncak Monas yang berpagar "Bambu Kuning".

PUNCH

Punch adalah minuman dingin yang biasanya ditambahkan soda di dalamnya. Sensasi rasanya manis, asam, dingin dan segar. Jika Anda mau berkreasi, bahan isi bisa di ganti potongan buah-buahan atau serutan agar-agar.

SKY BLUE PUNCH
Bahan:

100 ml jus jeruk

400 ml air soda warna biru/pepsi blue

60 gr manisan rumput laut, potong-potong
60 gr nata de coco
60 ml sirup leci
1 sdt biji selasih, rendam air dingin, tiriskan
Es batu secukupnya
Cara Membuat:

1. Campur jus jeruk, manisan rumput laut, nata de coco dan biji selasih. Aduk rata. Dinginkan dalam kulkas.

2. Sesaat sebelum disajikan, tuang pepsi blue dan potongan es batu, aduk rata.
3. Siapkan gelas saji, masukan punch beserta isinya. Hidangkan segera.
Untuk 3 Porsi


Nutrisi/Porsi:

Karbohidrat:
46.3 g

Protein:
0.7 g

Lemak:
5.7 g

Energi:
214.7 kal

Manfaat Rubik's Cube

- nglatih syaraf sensorik : wkt lo lookahead, mengenali warna, mengenali pattern, PLL/OLL recognition

- nglatih syaraf motorik : Koordinasi jari jari, terutama pas kecepatan tinggi alias “speedcubing”

- nglatih daya ingat : wkt memorisasi alogaritma, memorisasi Blindfolded, Multi Blindfolded, Big Cubes BLD

- nglatih logika susun bangun ( logika 3D) : wkt F2L intuitively, commutator, n Fewest Move Chalange

- Slaen itu jg bisa ninggiin nilai jual lo dmata org laen, ya minimal org bengonglah liat lo lg speedcubing. tapi bengongnya mreka tu ada 2 tipe: pertama tu kagum, kedua tu mikirin lo tu freak ato edan.

- Jd bahan bwt ngobrol…tanpa hrs ngobrol lbh dl. Cubing dsamping gebetan lo… paling KALO dia pnasaran dia yg ngajak lo ngmng duluan.

yg penting jadiin rubik jangan dicopot yeh